EKSISTENSIALISME MENURUT KIERKEGAARD
- Eksistensialisme = aliran filsafat yang pokok utamanya adalah manusia dan cara beradanya khas di tengah-tengah makhluk lainnya.
- Jiwa eksistensialisme = pandangan manusia sebagai eksistensi
- Etimologis = ex: keluar, sistentia (sistere): berdiri --> manusia bereksistensi maksudnya adalah manusia baru menemukan diri sebagai aku dengan keluar dari dirinya.
- Pusat diri terletak di luar diriku. Hanya manusia yang bereksistensi.
- Eksistensialisme dari segi isi bukan kesatuan, tapi lebih merupakan gaya berfilsafat.
- Tokoh yang menganut gaya eksistensialisme:
- Kierkegaard
- Edmund Husserl
- Martin Heidegger
- Gabriel Marcel
- Jean Paul Sartre
- Ciri-ciri eksistensialisme
- motif pokok adalah eksistensi, cara manusia berada
- bereksistensi harus diartikan secara dinamis. Bereksistensi berarti menciptakan diri secara aktif, berbuat, menjadi, merencanakan
- manusia di pandang terbuka, belum selesai
- member penekanan pada pengalaman konkret
Kierkegaard, lahir di Kopenhagen, Denmark 15 Mei 1813. Belajar teologi di Universitas Kopenhagen, tapi tidak selesai. Dikenal sebagai bapak eksistensialisme.
- Pokok-pokok ajaran Kierkegaard
- Kierkegaard memandang Hegel sebagai pemikir besar, tetapi Hegel melupakan satu hal yaitu eksistensi manusia dan konkrit. Manusia tidak dapat dibicarakan "pada umumnya", karena manusia pada umumnya tidak ada.
- Yang ada adalah manusia yang semuanya penting, berada dan berdiri di hadapan Tuhan
- Eksistensi bagi Kierkegaard adalah merealisasi diri, mengikat diri dengan bebas, dan mempraktekkan keyakinannya dan mengisi kebebasannya.
- Manusia harus bereksistensi, yakni menjadi (dalam waktu) seperti ia (akan) ada.
- Ada 3 cara bereksistensi:
- Sikap estetis = merengguh sebanyak mungkin kenikmatan, yang dikuasai oleh perasaan.
- Sikap etis = menerima kaidah-kaidah moral, suara hati dan memberi arah pada hidupnya
- Sikap religius = berhadapan dengan Tuhan. Karena manusia religius percaya pada Allah
=> Pernyataan Parmenides hingga Hegel: "Berpikir sama dengan berada" ditolak oleh Kierkegaard. Disini dan kini manusia percaya dan menentukan bagaimana dia akan ada secara abadi.
Waktu dan keabadian
=> Setiap orang adalah campuran dari ketakterhinggaan dan keterhinggaan. Manusia adalah gerak menuju Allah, tapi juga terpisah dari Allah. Manusia hidup dalam 2 dimensi sekaligus: keabadian dan waktu,
Subyektivitas dan eksistensi sebagai tugas
=> eksistensi manusia bukan sekedar suatu fakta, tapi lebih daei itu. Eksistensi manusia adalah tugas yang harus di jalani dengan kesejatian sehingga orang tidak tampil dengan semu.
Publik dan Individu
=> Publik bagi kierkegaard hanya abstraksi belaka, bukan realitas.
Sumber: PPT (ROT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar